Bernie Ecclestone dan Pembalap F1 | The Sun |
Bernie Ecclestone yang merupakan salah satu orang terkaya di Inggris ini memiliki masa kecil yang sangat suram. Betapa tidak, dirinya pernah hidup dengan mengalami kesulitan air bersih dan bahkan pernah tinggal di kandang domba. Tetapi berbeda dengan sekarang, seperti yang Anda lihat, dia menjadi chief executive dari balap mobil tercepat di dunia, Formula 1. Ecclestone juga menjadi orang terkaya nomor 12 di Inggris, dengan kekayaan 41 triliun rupiah.
Lahir di desa terpencil dan dari keluarga nelayan yang miskin
Bernie lahir di South of Bungay, Inggris pada Oktober 1930. Ayahnya adalah seorang nelayan dan kehidupan Benrie ketika kecil sangat sulit. Karena hanya mengandalkan keuangan ayahnya, keluarganya harus benar-benar menghemat uang, untuk makan sekalipun. Bernie pernah tinggal di kandang domba ketika ayahnya mendapatkan pekerjaan melaut. Walaunpun begitu, Bernie tidak pernah absen untuk sekolah. Dia bersekolah di Wissett, sebelum akhirnya sekeluarga pindah ke London selatan. Pada umur 16 tahun, Bernie harus putus sekolah untuk membantu keluarga.
Bekerja sebagai asisten pom bensin
Karena kenalan ayahnya, Bernie bisa bekerja sebagai asisten di pom bensin. Disana Bernie banyak belajar tentang spare part mobil dan bagaimana cara membongkar mobil. Setelah itu, Bernie mencoba mulai berbisnis menjual barang-barang bekas mobil. Kenalan Bernie cukup banyak ketika menjadi asisten di pom bensin, jadi dia bisa menjual barang bekasnya. Cara Bernie pun cukup unik, dia menjual ketika break makan siang dan setelah pulang kerja. Jadi, Bernie benar-benar mengorbankan waktu kosongnya untuk berjualan barang bekas.
Sukses menjual barang bekas sampai membuka dealer
Karena ketekunannya, Bernie keuntungan dalam menjual barang bekas lebih banyak dibandingkan pekerjaannya sebagai asisten pom bensin. Kemudian Bernie keluar dari pekerjaannya tersebut dan mendapatkan tawaran kerja sama bisnis membuka dealer spare part mobil. Perusahaan pertama Bernie ini bernama Compton & Ecclestone, Fred Compton adalah nama dari partner bisnis Bernie. Bisnisnya kemudian menjadi salah satu dealer terbesar di Inggris.
Mulai belajar memasuki dunia balap
Tidak cukup menjadi penjual spare part, Bernie berpikir usahanya masih ada yang kurang. Dalam sebuah interview, Bernie mengatakan dia mencintai uang. “Jika Anda mempunyai uang, Anda akan memiliki kekuatan. Maka dari itu saya sangat mencintai uang”. Pada tahun 1949, Bernie mulai memasuki dunia balap Formula 3. Sebelum memasuki dunia balap, Bernie juga mendirikan Weekend Car Auctions Firm, sebuah perusahaan lelang motor. Perusahaan ini akhirnya dibeli ratusan juta dolar oleh British Car Auctions. Setelah mencoba menjadi manajer di Formula 3, Bernie membeli salah satu pabrikan F1 yaitu Connaught Team. Tetapi karena insiden kecelakaan yang sangat tragis, membuat Bernie ingin merubah format kompetisi F1.
Merubah konsep F1
Bernie sempat memboikot untuk tidak mengikuti F1 karena tidak memiliki sistem yang jelas, mulai dari keuangan, hak siar sampai keselamatan. Akhirnya bersama 5 temannya, dia menawarkan konsep baru yang lebih menjual dan lebih aman. Konsepnya diterima pada tahun 1974, dan menjadikan Bernie sebagai salah satu petinggi F1.
Sekarang Anda sudah mengetahui kan bagaimana Bernie yang terlahir dikeluarga yang miskin, tetapi berusaha dan sekarang menjadi salah satu orang terkaya di Inggris serta menjadi orang penting di F1. source